Belajar Efektif Dengan Multimedia

24 Aug

Belajar efektif dengan Multimedia

Belajar efektif dengan Multimedia

Ketika masih duduk di bangku kuliah, waktu paling membosankan adalah ketika harus mendengarkan dosen yang monoton memberikan materinya tanpa alat bantu, tanpa diskusi apalagi multimeda. Multimedia, wah apaan tuh ?!

Namun sekarang berbeda, sudah banyak lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki konsep pembelajaran interaktif dengan menggunakan multimedia. Multimedia pada dasarnya adalah sebuah platform yang menggabungkan sepenuhnya teknologi komputer,  teks, video, audio dengan berbagai alat bantu serta dapat terhubung ke koneksi internet sehingga pengguna dapat melakukan komunikasi, interaksi dan  bekerja.

Dari hasil penelusuran, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif bila dibantu dengan sarana visual yang efektivitasnya mencapai 83%, sementara melalui indera pendengaran hanya 11%.  Pun kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar.

Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan hampir semua unsur panca indra. Mata yang menatap antusias, telinga yang menyimak dan perasaan yang dapat terbawa dalam suasana akan melahirkan rasa “engange” terhadap materi yang disajikan. Waktu belajar menjadi lebih efisien, karena pengajar tidak perlu panjang lebar menjabarkan, semuanya terpampang nyata di depan kelas. Motivasi  siswa pun akan lebih terpacu, karena mereka diminta membayangkan sendiri kasus yang disajikan dengan logika masing-masing.

Dirangkum dari beberapa sumber, benefit dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:

  • Teks, efektif untuk menyampaikan informasi verbal dan merangsang daya pikir kognitif,
  • Audio, efektif untuk memancing perhatian, menumbuhkan daya imajinasi dan menambah atau membentuk suasana jadi hidup.
  • Grafis, Foto dan Gambar, efektif untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak
  • Video efektif untuk memperlihatkan kejadian yang sebenarnya,
  • Adannya animasi akan lebih efektif untuk menjelaskan suatu proses yang sulit dilihat mata.

 

Agar mudah dipahami, game online adalah salah satu contoh multimedia. Jadi bayangkan, kalau konsep pembelajaran kita menggunakan multimedia. Pasti akan lebih asyik, menarik dan tidak monoton.

 

 

Multimedia Pembelajaran dan Animasi  di Indonesia

 

Di Indonesia, perkembangan multimedia sangat pesat. Sebagai bagian dari industri kreatif, Pemerintah kini nampaknya menaruh perhatian cukup besar pada bidang ini.  Pemain besar dan kecil ramai-ramai mengembangkan konten dan aplikasi dimana salah satunya sebagai tools pembelajaran. Menurut catatan Kementerian Perindustrian pada 2015 perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan gambaran yang positif, di mana sektor ini tumbuh 5,76% dengan nilai tambah sebesar Rp641,8 triliun atau 7% dari PDB nasional. Dari sisi tenaga kerja, sektor ini mampu menyerap 11,8 juta tenaga kerja atau 10,7% dari angkatan kerja nasional,

Tidak heran, jika penerbit-penerbit besar seperti Gramedia dan Mizan ikut menanamkan modal dengan membangun aplikasi online berbasis multimedia sebagai pengembangan dari buku digital. Muncul pula start-start up yang membuat modul virtual dengan konsep multimedia seperti; Zenius.Net, Pesona Edu, EduPlasa dan Inibudi Dotcom. Kesemuanya dapat diakses secara online, dimana peserta dapat mengunduh bahan pembelajaran gratis maupun berbayar. Tentu saja modul-modul tersebut dibuat interaktif, karena misinya memang membantu anak usia sekolah untuk menyerap pelajarannya dengan lebih baik.

Ada pula situs-situs yang membuat kelas-kelas virtual, dimana peserta dan pengajar terhubung secara online dan dapat salin berinteraksi. Beberapa contohnya adalah Medidu, Kelase, Codemi. Dengan berbagai judul kursus, sasaran mereka tidak hanya pelajar namun juga karyawan atau profesional yang ingin menambah ilmu.

Kalau kita sering jalan-jalan ke Mall atau Toko Buku, sering kan kita menemui perangkat-perangkat CD untuk anak-anak? Bukan film anak-anak, namun modul-modul pembelajaran yang colorful, bersuara jernih, dengan tokoh yang menarik serta mudah menarik perhatian anak-anak.  Itu pun adalah bagian dari multimedia.

Nah, di masa digital mobile saat ini, sudah lumrah sekali jika semua platform diatas memiliki aplikasi online seperti yang berbasis Android maupun IOS. Jadi sebenarnya sudah tidak ada alasan untuk tidak menerapkan multimedia dalam belajar. Asalkan, buat anak-anak, penggunaan media-media seperti tab, handphone dan sejenisnya tetap perlu dikontrol.

 

Akhir-akhir ini kita cukup sering melihat iklan yang menggunakan animasi. Tidak cuma iklan produk komersial, bahkan iklan layanan pemerintah pun telah banyak yang menggunakan animasi. Artinya, penggunaan animasi dianggap membuat pesan pemilik jasa atau produk dapat disampaikan dengan lebih baik. Animasi juga biasanya lebih mudah “nempel” di kepala konsumen. Tidak heran jika banyak merek-merek ternama menggunakan karakter-karakter animasi yang sudah terkenal atau bahkan membuat tokoh animasi.

 

Multimedia untuk Contact Center

Penggunaan multimedia dalam pembelajaran atau pelatihan tentang Contact Center, hukumnya wajib! Bisnis contact center adalah bisnis yang sangat dinamis. Oleh karena itu, pelaku-pelaku yang ada di dalamnya pun harus cepat menyelaraskan diri akan dinamisasi tersebut.

Tidak kalah penting adalah perkembangan bisnis Contact Center itu sendiri telah menuju penggunaan multimedia sebagai nilai tambah. Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, saluran Contact Center pun kini kian beragam. Jika dulu terbatas melalui telepon, kini perusahaan besar maupun kecil sudah menggunakan email, sms, berbagai format chat messanger dan sosial media. Format-format tersebut dapat menghadirkan berbagai media mulai dari teks, suara hingga gambar bergerak.

Penyelenggara pelatihan Contact Center maupun pelaku Contact Center perlahan namun pasti telah menggunakan multimedia sebagai bagian dari proses pembelajaran. Tidak cuma melalui pelatihan atau workshop di dalam kelas, namun juga menggunakan multimedia pada self study. Penguasaan teknologi tentu menjadi hal yang mutlak dalam hal ini.

Pastinya semua industri kini sudah bergerak menggunakan multimedia animasi dalam bisnisnya. Entah itu sebagai materi kampanye, pelayanan pada pelanggan, operasion dan tentu saja sebagai media pembelajaran.

  • 24 Aug, 2016
  • 168Solution Public Class

Share This Story