Kursi Prioritas

11 Mar

Kursi Prioritas

Siapa sih yang belum pernah nyobain transportasi umum seperti transjakarta dan commuter line? Pasti mayoritas masyakarat Jakarta pernah nyobain transportasi tersebut, terlebih lagi bagi orang-orang yang jarak kantor, kampus dan sekolah nya dapat dijangkau dengan mudah menggunakan transportasi itu.

Semakin banyak orang menggunakan transjakarta dan commuter line, maka semakin membludak juga jumlah penumpangnya, apalagi kalau kita di buru-buru oleh waktu. Pasti desek-desekan juga gak apa-apa asalkan sampai di tempat tujuan tepat waktu, lalu bagaimana jika orang yang sedang hamil, lansia, orang membawa balita, dan penyandang disabilitas menggunakan transportasi itu dalam keadaan padat? Jangan khawatir, transjakarta dan commuter line difasilitasi oleh kursi prioritas, kursi yang di khusukan untuk ibu hamil, lansia, orang membawa balita dan penyandang disabilitas.

Biasanya pada transjakarta, kursi prioritas adalah kursi-kursi yang berwarna merah, terdapat kurang lebih ada 6 kursi prioritas di bagian depan dan tengah. Sedangkan untuk commuter line kursi prioritas terletak di sudut-sudut kereta bagian sambungan gerbong. Petugas pun akan membantu dan menyiarkan bahwa kursi prioritas dapat di gunakan dengan mudah oleh beberapa kategori diatas tadi.

Berbicara tentang prioritas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prioritas adalah yang didahulukan dan yang di utamakan dari yang lain, artinya adalah penting. Begitu juga pada setiap perusahaan, menganggap penting para customer sehingga customer diberikan pelayanan prima.

Pada hakikatnya, salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan, baik yang berupa produk barang atau jasa adalah dengan memberikan pelayanan prima.

Menurut Vincent Gespersz, profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri, kualitas pelayanan memiliki dimensi-dimensi seperti:

  • Kecepatan waktu pelayanan
  • Akurasi / ketepatan pelayanan
  • Kesopanan dan keramahan pelaku usaha
  • Tanggung jawab dalam menangani komplain pelanggan
  • Jumlah petugas yang melayani dan fasilitas pendukung lainnya
  • Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan lokasi pelayanan, ketersediaan informasi, dan petunjuk / panduan lainnya
  • Kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kenyamanan, fasilitas, dan teknologi, dan lain-lain

Sebagai perbandingan, berikut adalah definisi layanan prima (excellent service) yang diungkapkan oleh para pelaku usaha:

  • Membuat pelanggan merasa penting
  • Melayani dengan ramah, tepat, dan cepat
  • Pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan
  • Menempatkan pelanggan sebagai mitra
  • Pelayanan optimal yang menghasilkan kepuasan pelanggan

Nah, dari poin-poin di atas, kita jadi tau kan harus bagaimana memberlakukan pelanggan?

Yuk, kita jadi kan pelanggan adalah prioritas.

Sugi Yanti // 25 Februari 2019

  • 11 Mar, 2019
  • 168Solution Public Class

Share This Story